Powered By Blogger

Jumat, 25 Juni 2010

Sumber-Sumber B3

  1. Industri Farmasi: Umumnya berasal dari proses pencucian peralatan dan produk yang tidak terjual dan kadaluarsa dan juga dari sisa-sisa obat-obatan.
  2. Industri Logam: Umumnya menghasilkan limbah padat dari pengecoran ,percetakan ,dan pelapisan logam.
  3. Industri Kendaraan Bermotor: Umumnya berasal dari proses penyiapan logam (bandering) dan pengecatan yang mengandung logam berat.
  4. Industri Kimia : Umumnya berupa limbah cair dan lumpur yang berkonsentrasi pekat.
  5. Industri Tekstil : Umumnya dari penggunaan zat pewarna yang mengandung Cr.
  6. Industri Kertas : Umumnya bersal dari proses pengambilan kembali (recovery) bahan kimia yang memerlukan stabilisasi sebelum ditimbun.
  7. Rumah Sakit : Limbah padat atau cair rumah sakit mempunyai karakteristik yang bisa mengakibatkan infeksi atau penularan racun. sebagian juga beracun dan bersifat korosif. Umumnya berasal dari pencucian alat-alat medis dan sisa obat-obatan atau jarum suntik.
  8. Rumah Tangga : Umumnya berasal dari sisa-sisa makanan yang mengandung unsur B3.

Kamis, 24 Juni 2010

Penggolongan B3 Berdasarkan Sumbernya

A. Sumber spesifik adalah sumber B3 yang jelas dari industri dan diketahui mengandung B3 dan racunnya sudah diketahui.
  •  Primary sludge : Limbahnya mengandung senyawa organik yang mudah menguap.
  • Chemical sludge : Limbah bahan kimia yang berasal dari koagulasi (pengendapan).
  • Exces activity sludge : Limbah yang berasal dari lumpur aktif.
  • Digeste sludge : Limbah yang berasal dari pengolahan biologi.

B. Sumber tidak Spesifik adalah sumber B3 yang tidak jelas limbah itu berasal dan belum diketahui kandungan racun pada limbah tersebut sehingga perlu dianalisa.

C. Limbah B3 dari sisa kemasan, tumpahan, bahan kadaluarsa adalah suatu bahan dinyatakan limbah B3 jika limbah tersebut merupakan , tumpahan, ataupun bahab kadaluarsa dari suatu produk yang mengandung salah satu atau lebih senyawa kimia (tidak memenuhi spesifikasi).

Jumat, 18 Juni 2010

Karakteristik Limbah B3

  1. Mudah Meledak 
  2. Mudah Terbakar
  3. Mudah Bereaksi / Reaktif
  4. Menyebabkan Infeksi
  5. Korosif (menyebabkan iritasi pada kulit dan mengkorosikan baja)
  6. Beracun / Toksik
  7. Mutagenik (mengalami perubahan sifat)
  8. Karsinogenik (menyebabkan Kanker)
  9. Tetanogenik (menyebabkan cacat tubuh)
  10. Berbahaya

LImbah B3

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karenasifat dan/konsentrasinya dan/atau jumlahnya,baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

LIMBAH

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). [1]
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

from wikipedia

Rabu, 16 Juni 2010

Pencemaran Lingkungan



Rabu, 16 Juni 2010

Motivasi

Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
@


Sumber Pencemar

Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi. Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.


sumber foto : www








Proses Pencemaran
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Langkah Penyelesaian
Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.


 from : http://www.kitada.eco.tut.ac.jp/pub/member/asep/plo/index.html

Sabtu, 05 Juni 2010

Penyebaran Limbah B3

Melalui Tanah
B3 yang mengenai tanah dapat diserap oleh tanah dan menyebabkan pencemaran.
contoh : Detergen yang dibuang di tanah


Melalui Air
B3 yang bercampur dengan air yang ada di lingkungan atau alam menyebabkan pencemaran di sekitar lingkungan air yang tercemar.
contoh : detergen, minyak tumpah di laut lepas


Melalui udara
B3 dapat terbawa oleh udara melalui gas atau partikel yang menyebarkan ke berbagai tempat sehingga menyebabkan polusi udara.
contoh : asap pabrik, asap kendaraan bermotor

Kamis, 03 Juni 2010

Pengolahan Limbah Cair Menjadi Air Bersih



Perkembangan perindustrian tekstil di kota besar sudah dimulai sejak tahun 70-an. Seiring dengan perkembangan zaman, industri tekstil semakin berkembang khususnya di perkotaan. Dalam menjalankan kegiatannya, industri tekstil banyak membutuhkan air bersih yang umumnya diambil dari tanah. Pengambilan air yang tidak terkontrol selama ini mengakibatkan berkurangnya persediaan air tanah yang dibutuhkan makhluk hidup.

Sekarang ini, krisis air bersih mulai dirasakan masyarakat, khususnya masyarakat kota. Namun, perindustrian tekstil merupakan salah satu sumber penghasilan dan sangat diperlukan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu, solusi yang harus dilakukan adalah penggunaan air tanah yang efisien, dan mendaur ulang limbah dari buangan air limbah industri merupakan alternatif terbaik.

Di dalam dunia industri, sebagian besar air yang telah digunakan dalam sistem produksinya akan dibuang ke lingkungan bersama-sama dengan berbagai jenis polutan yang terkandung di dalamnya. Limbah cair yang dibuang ini pun akan menyebabkan berbagai macam dampak lingkungan yang terjadi di sekitarnya.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan cara mendaur ulang limbah cair tersebut, sehingga nantinya dapat diperoleh air bersih yang siap pakai. Telah ditemukan teknologi terbaru yang dapat mendaur ulang limbah cair menjadi air bersih yang siap pakai. Teknologi tersebut berasal dari MecWash System and environtmental water recycling capability yang bekerja sama dengn Aqua-Save Technologies pengolahan limbah cair.

Proses pengolahan limbah cair ini dapat dilihat di http://www.aqua-save.co.uk/

Dengan menggunakan sistem Aqua-Save dapat mengubah air bersih yang akan tahan lama hingga lebih dari 6 minggu dan masih dapat dipergunakan sampai sekarang. Air bersih tersebut dihasilkan dari proses penyulingan yang hanya membutuhkan waktu singkat untuk prosesnya.

Aqua-save system merupakan metode yang paling tepat digunakan dari pada metode lainnya. Dapat menghilangkan minyak, dan bahan terkontaminasi dari limbah cair. Keseluruhan operasi yang optimal akan memberikan hasil yang diharapkan kurang dari 7 bulan. Instalasi aqua-save telah menjadi kunci permasalahan untuk coolant yang mengandung 4% minyak, sama baiknya seperti pengolahan limbah cair lainnya.

Hasil dari proses ini adalah air bersih yang dapat diserap kemudian ditransfer menuju IBC untuk digunakan kembali dalam berbagai proses manufaktur.

Aqua-Save didisain untuk merawat, memulihkan dan menggunakan kembali limbah cair dengan memisahkan emulsi minyak. Konsentrat limbah minyak ini yang biasanya mengandung kurang dari 5% dari volume awal merupakan material yang perlu dibuang.

Investasi Aqua-Save System dapat menghemat biaya lebih dari £5000 per tahun.

Prinsip 6R Dalam Pengolahan Limbah

Reuse
Memilih barang yang masih dapat dipakai dan menghindari barang sekali pakai.

Recycle
Pemanfaatan kembali barang yang sudah tidak digunakan lagi menjadi barang produk lain yang bermanfaat, melalui proses kimia, fisika, biologi.

Reduse
Mengurangi pemakaian bahan-bahan yang mengandung zat berbahaya bagi lingkungan.

Replainish
Mencari bahan-bahan alternatif pengganti yang lebih ramah lingkungan.

Recovery
Perolehan kembali komponen-komponen yang bermanfaat pada limbah dengan cara fisika, kimia, biologi, thermal.

Repair
Kegiatan memperbaiki kembali proses pengolahan limbah, harus digunakan seefesien dan/atau semaksimal mungkin.